Mengajari anak memakai komputer, internet, atau ponsel,
ternyata tidak selamanya baik. Ada kecenderungan, anak-anak yang lebih
dini mengenal kecanggihan teknologi komunikasi ini akan punya kemampuan
dan keterampilan sosial dan empati yang lebih rendah.
''Saat
ini jika anak kecewa, ada kecenderungan mereka menarik diri, marah,
mudah putus asa atau frustrasi. Sekarang toleransi anak-anak juga
rendah, kata psikolog RSUP Dr Sardjito dan dosen psikologi Fakultas
Kedokteran UGM, Dr Indria Laksmi Gamayanti, Kamis (2/1).
Belum
lagi bila anak bisa mengeksplorasi situs porno. Meskipun ahli teknologi
informasi mengatakan ada proteksi, situs porno terbukti masih dapat
diakses oleh anak-anak. ''Ada kejadian seorang guru memberi tugas kepada
anak untuk mencari sebuah informasi di internet, tetapi ternyata yang
keluar situs porno. Ada klien saya cerita, anaknya yang baru berusia
enam tahun, mendapat kiriman video mesum artis,'' ungkap psikolog
perkembangan ini.
Karena itu Gamayanti tidak setuju apabila anak
TK dan SD sudah belajar komputer dan siswa disuruh mengakes sendiri.
Dia pun menyarankan agar proses belajar menarik dan hidup, sebaiknya
menggunakan LCD proyektor. Atau, lebih baik hanya guru yang menggunakan
komputer serta menjelaskannya, sedangkan murid melihatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar