Penelitian terbaru, meskipun dalam skala kecil
menunjukkan bahwa penggunaan Wi-Fi dapat merusak sperma dan menurunkan
kesuburan pria. Penyebabnya, menurut Reuters Health, disebabkan karena
radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh perangkat komunikasi
nirkabel.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility
and Sterility, peneliti mengambil sampel semen dari 29 sukarelawan
sehat. Semen diletakkan di bawah laptop Wi-Fi-enabled dan terhubung ke
internet. Setelah empat jam, 25 persen sperma tak lagi berenang.
Sembilan persen dari semen yang diuji bahkan mengalami kerusakan DNA.
Sementara itu, sampel semen yang diletakkan di dekat laptop yang
dihidupkan tapi tak terhubung dengan internet menunjukkan kerusakan
minimal. Begitu pula dengan sampel yang disimpan secara terpisah.
"Penelitian
kami menunjukkan bahwa penggunaan komputer laptop terhubung ke Internet
dan diposisikan dekat organ reproduksi laki-laki dapat menurunkan
kualitas sperma," demikian ditulis oleh para peneliti dalam jurnal
tersebut. Namun, mereka masih belum yakin apakah temuan ini berlaku pada
semua perangkat nirkabel, atau ada faktor lain yang berpengaruh.
Temuan
ini cukup mencemaskan jutaan pria yang biasa menggunakan laptop di
pangkuan mereka, atau menyimpan smartphone di saku. Menurut American
Urological Association, hampir satu dari enam pasangan Amerika mengalami
kesulitan hamil. Setengah dari kesulitan kehamilan itu disebabkan
karena masalah pada kesuburan pria.
Untuk kesuburan yang optimal,
seorang pria harus memiliki 70 juta sperma per milimeter. Faktor
lingkungan merupakan salah satu yang cukup berpengaruh dalam menurunkan
jumlah sperma. Studi yang diterbitkan pada awal November menunjukkan
bahwa panas yang dihasilkan karena memegang laptop selama 10-15 menit
berbahaya untuk merusak sperma.
Beberapa ilmuwan mengatakan mereka
tidak percaya menggunakan laptop akan membuat pria mandul. Tapi, dalam
kasus ini mereka menyarankan agar menggunakan laptop di meja, tidak di
pangkuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar