Penasehat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB
IDI), Hakim Sorimuda Pohan, mengingatkan para ayah perokok agar
berhati-hati ketika menggendong anaknya. Apalagi, anaknya yang masih
berusia balita. Secara tidak sengaja, sang ayah bisa menularkan penyakit
pada anak.
Ia menyebutkan kini ada tiga jenis perokok yang ada. “First hand smoker, second hand smoker dan third hand smoker,” kata Hakim di Jakarta, Rabu (2/11).
Soal perokok aktif dan pasif, menurutnya, itu sudah ‘pustaka’ lama. First hand smoker adalah perokok pertama. Orang ini merokok sehingga memasukkan sendiri racun ke dalam tubuhnya.
Second hand smoker merupakan orang yang menghirup asap rokok. Yang mungkin jarang disadari yakni third hand smoker. Mereka
ialah orang yang tidak merokok, tidak menghirup asap rokok tetapi
berhubungan langsung dengan perokok. Baginya, ketiga jenis perokok ini
memiliki akibat yang sama saja bahayanya.
Ia mencontohkan seorang
ayah yang biasa merokok di kantor, ketika pulang langsung menggendong
anaknya tanpa terlebih dahulu ganti baju atau cuci muka. Tanpa disadari,
ayah tersebut telah menjadikan si anak sebagai third hand smoker.
“Ayah
merokok di kantor, pulang tanpa berwudhu, cium si anak. Niatnya si mau
sayang, tapi secara tidak sengaja ia malah memberikan racun pada anak,”
ujar dia.
Ia menjelaskan, sisa-sisa nikotin bisa saja masih
menempel di wajah atau baju ayah. Racun itu akan menguap dan terhirup
melalui udara. “Ya seperti orang yang merokok kan nafasnya juga bau
rokok,” katanya.
Jika kebetulan si anak mempunyai penyakit bawaan
asma, dengan udara yang kotor, maka asma akan sulit disembuhkan. “Jadi
kalau anak asma dan nggak sembuh-sembuh, cek saja siapa yang bawa racun ke rumah,” ujarnya sambil tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar